Sabtu, 28 September 2013

bore up yamaha mio 150cc

Tips n' Trik Bore Up Yamaha Mio 150 cc

Assalamualaikum wr. wb
Saya newbie yang mau ngasih trik n' tips buat mas bro ato mbak bro yang suka sama namanya "SPEED".

Nah, kali ini kita akan membahas tentang bore up Yamaha Mio 150cc ,buat harian bisa buat balapan juga bisa..
Langsung baca aja yaa mbak mas,,


 "Pertama dan yang utama yaitu mengganti piston standar dengan piston yang lebih berdiameter besar ,di ganti punyaknya GL (57 mm).Dengan perhitungan (1/4 x 3,14 x(57)² x 57,9): 1000, maka didapat kapasitas mesin Mio sekarang menjadi 147,67 cc (di buletin jadi 150 cc aja ya mas mbak ,hehe)
piston GL


Menjejalkan piston gede, bikin liner standar juga mesti dirumahkan. “Gantinya liner yang sesuai sama piston itu, misal pakai punya Suzuki Thunder 125,”

 Perbesar Piston + Naik Stroke
Langkah kedua ini, kombinasi nambah diameter piston dengan menjejalkan yang ukuran 54,5. Sedang buat tambah panjang langkah, ukuran total 6 mm (sesuai aturan maksimal naik stroke) dianggap yang paling pas. Pasalnya bila dimasukkan ke dalam rumus, hasil perkalian dan pembagiannya ketemu kapasitas mesin jadi 148,99 cc.Perbesar (porting) juga lubang intake manifold dan exhaust manifoldnya.

Nah untuk urusan bahan bakar ,pake karbu merkan KOSO atau PE ukuran 28 ke atas .Setel karburasi ,dengan setelan basah.
Kalo pengapian ,mending pake CDI REXTOR ,

karbu koso

CDI rextor
karbu PE28

bore up honda beat 150cc

Paket Bore-Up 150 cc Buat Honda Beat Dan Vario, Banderol Rp 2-6 Juta Siap Balap!

OTOMOTIFNET - Salah satu yang ramai di balap skutik adalah kelas 150 cc. Mengingat ubahan pada mesin tak terlalu ekstrem, otomatis ongkos untuk membangun besutan juga tak terlalu mahal. Semua merek pun bisa berpartisipasi di kelas ini.

Tak terkecuali skutik buatan PT Astra Honda Motor (AHM), BeAT dan Vario. Nah agar bisa bersaing apa saja sih yang diubah? Ternyata tak hanya ganti piston.
“Utamanya ganti piston pakai yang lebih gede, namun biar maksimal ada ubahan pada part lainnya,” sahut Taufan Zurfiah Taufik atau Taufan, pemilik bengkel TZT Speed Shop (TZT SS) di Jl. Fatmawati Raya, No.40A, Jaksel.

Oh ya, paket ini juga tak menutup kemungkinan diaplikasi pada besutan harian lo, namun tentu saja speknya sedikit diturunkan.

Piston

Diganti dengan yang berdiameter besar sebagai salah satu cara menaikkan kapasitas mesin. “Buat bore-up 150 cc, cukup pake seher 58,5 mm,” urai Oscar ‘Padang’ mekanik DMS Motowork di Jl. Asem Dua No.38, Pangeran Antasari, Jaksel.


Kepala Silinder

Diporting & polish jadi menu wajib kalau mau bore-up. Itu buat melancarkan aliran masuk bensin dan keluarnya gas buang. Klep bisa pakai asli atau aftermarket. Tapi per-nya kudu pakai produk aftermarket demi mencegah floating.

Noken As

Inilah pengatur kinerja klep. “Standarnya dilakukan ubahan pada durasinya, atau bisa juga pakai produk aftermarket,” ulas Julius Johny dari Johny Holle Motor (JHM) di Jl. Karya 2, Daan Mogot, Jakbar.

CDI & Koil


Agar nafas mesin lebih panjang, CDI pakai tipe racing. Demikian juga koilnya agar percikan api lebih besar, sehingga pembakaran lebih sempurna. Tapi, “Kalo untuk harian, standarnya sudah cukup,” saran Taufan yang rajin bikin skutik bore-up buat balap resmi.

Karburator & Knalpot

Penggantian kedua part ini disesuaikan kebutuhan, untuk harian tentu sesuai selera dan dana, jadi bisa pakai karbu gambot dan knalpot aftermarket. Nah, jika untuk balap mesti disesuaikan regulasi. Tetap pakai standar atau boleh diganti.
daftar paket Bore-up 150cc
Johny Holle Motor (JHM) 021-99900246
Blok+piston Honda Sonic 58 mm, porting polish, per dan per klep, bubut, noken as JHM part custom, karburator Honda CBR 150, bobok knalpot, dinamo stater, harga rp 6 juta. proses kerja 2 minggu
DMS Motowork (021) 9062891
Piston Kawasaki Blitz Joy oversize 100 (57 mm), noken as Kawahara K-1, per klep custom, poling polish, stroke up, bobok knalpot, harga Rp 2 juta (Beat) dan Rp 2,3 juta (Vario) piston pakai Honda Sonic oversize 50 (58,5 mm), proses kerja 2 minggu
TZT Speed Shop (021) 93572189
Vario: satu paket blok+head LHK diameter 58,5 mm (berikut jeroannya), CDI BRT, karbu PE 28, bobok knalpot, harga: Rp 3,5 juta
Beat: piston Izumi 58,5 mm, noken as LHK, Klep Honda Sonic, CDI BRT. harga Rp 3 juta

Rabu, 11 September 2013

PASURUAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Pasuruan Kota, melakukan razia balap liar di sepanjang jalan Sultan Agung, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Sabtu (7/9/2013) malam.

Dari hasil razia tersebut polisi mendapati ratusan sepeda motor yang tidak dilengkapi surat- surat dan sudah dipreteli.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Asep Akbar Hikmana, turun langsung memimpin operasi tersebut.

Menurut Asep,  razia digelar sebagai respon atas keluhan masyarakat yang terganggu karena sepanjang jalan Sultan Agung sering dipakai balap liar, terutama pada malam Minggu.

"Kami merasa geram dengan para remaja yang sering melakukan balap liar di jalan Sultan Agung ini, karena banyak masyarakat yang mengeluh dan mengganggu para pengguna jalan", kata AKBP Asep Akbar.

"Meskipun telah sering kita razia, namun mereka masih membandel dan hanya pergi sesaat, setelah petugas pergi mereka kembali lagi, untuk itu malam ini kami kerahkan anggota lebih banyak untuk merazia mereka," tambah Kasatlantas AKP Nadzirsyah Basri.

Akibat banyaknya sepeda motor yang diamankan, petugas pun kewalahan untuk membawa ratusan sepeda motor tersebut ke mapolres.

Dua buah truk yang dibawa khusus untuk mengangkuti ratusan sepeda motor tersebut terpaksa harus beberapa kali bolak-balik dari TKP ke markas Polresta.

"Untuk sepeda motor yang tidak dilengkapi surat- surat dan protolan, kami tilang dan pemiliknya harus melengkapi perlengkapan sepeda motornya ketika mengambil kendaraannya," kata Kapolresta.