Rabu, 22 Januari 2014

Yamaha Mio 300cc,KANTHONG SPEED



Cbiet dan Ayib, ankat motornya


  Langkah toraknya 86 mm atau menjauh 30 mm dari standar. Diameter piston 66 mm,  melar 16 mm dari aslinya. Jelas letupan ruang bakar tiga kali lebih besar dari yang dijual tunai dan  kredit di dealer. Bahan bakar yang masuk ke ruang silinder  jadi 294 cc,  dalam rumus kapasitas dibulatkan jadi 300 cc. Kan sebelumnya cuma 110 cc bro.  

Setang K125, langkahnya 86 mm

Piston 66 mm
Eh, kalau hanya modal itu, semua  Yamaha Mio bisadibore-up jadi 300 cc dan juga ikut dragbike matiktune-up 300 cc.  Tetapi, yang ini langganan juara. “Mesin aslinya dibeli dari Thailand, tapi direpairsendiri di bengkel. Beberapa komponen disempurnakan kinerjanya,” buka Utomo sang ownerTomo Speed Shop (TSS) yang Mio-nya, seperti langganan melibas   201 meter dngan 7 detik koma tipis. Hayo dapat 6 detik koma gede dong!
Simpul ilmu Thailand menaikkan kapasitas itu,  lebih mengutamakan torak, ketimbang diameter sumur silinder. Torsi yang dikejar dalam menggapai 201 meter, bukan putaran yang tinggi. Dalam ilmu mesin balap disebut long stroke, yang ini lebih long lagi. Dalam Ilmu analisa kira-kira, cara itu lebih aman. Andai yang dipilih overbore  (diameter silinder lebih besar), jeroan lain nggak kuku.
Overbore butuh rpm tinggi untuk mendapatkan torsi. Itu motor rontok duluan akibat kelebihan putaran, baru semburkan tenaga. Trus, selangkangan jokinya geli-geli basah duluan akibat getaran yang tinggi. Dengan long stroke, komponen lebih aman dan tenaga cepat didapat, itu  maksudnya durability, bro.
Makanya dipilih langkah torak 86 tadi yang bukan maksudnya siaaaap..! 86 di rojer, ganti? “Setang pistonnya dari 2-tak, mereknya K125. Saya tidak tahu dari motor apa. Tapi kalau diukur dari TMA ke TMB, ya 86 mm itu. Bloknya saja diganjal 3,8 cm,” jelas Utomo.

Ganjal paking almu 3,8 cm


Kem yang pasti sudah bertelur, maksudnya dijiplak
Setang piston ini jelas saja butuh modifikasi kelas berat untuk menancapkan pada kruk-as Mio. Kalau kelas ringan sudah jauh-jauh hari rontok. Belum lagi urusan pin piston dan sebagainya. Kalau ditulis di sini, keburu ngantuk sampeyan membacanya. Lagian mekanik Thailand yang bikin.
Pendeknya, pembesaran ruang bakar mengutamakan langkah. Kata orang pintar, volumetriknya dapat dengan komposisi begitu.  Ya, nggak dapat semuanya sih. Sebab, ideal volumetrik adalah 80 persen, itu sudah bagus. Berarti 240 cc bahan bakar yang masuk ke ruang silinder dituntaskan piston LHK Forged yang 66 mm tadi.  Belum lagi piston yang super ringan ini. Yang ini nanti edisi lain saja ditulis. Walah, ini bukan tabloid pak, tapi online. Iya, lupa...
MASUK-KELUAR

Karbu yang direamer ulang jadi 30 mm
Melayani volumetrik kapasitas tadi, dipilih karbu Keihin PE28. Namun, pelayanan bahan bakarnya dianggap masih kurang, makanya venturinya direamer lagi jadi 30 mm. Dua jokinya, yakni   Ayip Rosidi dan Saiful Cibef punya setingan sama. “Pilot-jet 45 dan main-jet 135,” jelas kedua pengebut trek lurus sembari mengangkat Mio seperti di foto ini.

Kenalpot Thailand
Penguapan bahan bakar menganut model terompet seperti diajarkan guru korek mengorek Graham Bell.  Dimuali dari diameter karbu yang 30 mm terus membesar sampai diameter payung klep masuk (in) yang 34 mm. Terompetnya dibalik lagi dari pembuangan yang diawali diameter payung klep buang (ex) yang 30 mm.

Dari tangki yang ringan ini, energi Mio dimulai
Angka diameter klep buang itu sama dengan venturi karbu.  Pasti terus membesar dari lubang buang, leher knalpot, perut dan mengecil lagi di ujung kenalpot buatan Thailand. Iya kan, masuk logika kan, kan...  Berarti terompetnya bolak-balik. Sahut-sahutan memberi powerpreeet... kan begitu bunyi terompet.Wenak aza, bunyinya nggak begitu, bro. Tapi, blar, blaaarr...
Kedua klep ini diperintah kem atau noken-as yang katanya 2720 . Ruarr biasa, itu kem sangat singkat menutupnya. Berarti, membukanya laaaaaama sekali yang memberi peluang bahan bakar 300 cc masuk ke ruang bakar. “Asli itu angkanya, sudah diukur dan cek ulang pada ahli-ahli kem di Indonesia,” jelas Utomo dengan mimik yang sangat serius. 
SERBA RINGAN

Sokbreker yang sanggup disetting rigid
Matik ini serba ringkas. Rangkanya tak lebih dari 6 kg berat totalnya. Konstruksi sambungannya sangat rapi. Warna pipa rangkanya juga bikin nafsu. Ya, mungkin saja bukan titanium murni. Asal tahu saja, di pasar dunia soal logam, titanium murni harga per gramnya di atas Rp 700 ribu, apalagi sudah bentuk jadi rangka?

Per CVT LHK
Makanya bahan ini sekarang mulai dikurangi di MotoGP. Bisa jadi, rangka ini ada campuran titanium. Sebab, aluminium nomor 7 juga hampir sama ringan cuma beda kualitas. Toh, matik Mio ini penempatan sparepartnya efisien. Lihat saja stabilizer dan pijakan kakinya, terpasang ringkas namun fungsional, termasuk juga tangki bahan bakar.
Umumnya kuda besi karapan, dibutuhkan suspensi yang rigid (kaku). Untung dua sokbreker depan dan belakang mampu diseting Tomo Speed dengan bagus. Sokbrekernya juga mendukung. Depan pakai teleskopik Honda Sonic dan belakang pakai YSS produk TDR atau Mitra 2000. Itu klik YSS pengatur bounddan rebound atau kompresi memanjang dan memendek, minta yang paling tinggi alias keras sesuai rigidnya karapan motor.
Data modifikasi




LSA (lobe separation angle): 1010



Pengapian : Yamaha Fino



Busi : NGK



Kompresi: 1:13,4



Klep: SPS



Kenalpot: Tomeco



Per CVT: LHK



Roler: LHK 8 gram



Belt : Stadar Mio



Sokbreker depan: Honda Sonic



Sokbreker belakang: YSS 



Selongsong gas: Yamaha TZM



Pelek depan: TDR 1.20-17



Pelek belakang: TDR 1.60-17



Ban depan: Camel 45/90-17



Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17




Rabu, 15 Januari 2014

 VARIO BORE UP TODZ SPEED

 Gan adakah yang sudah pernah membuat motor VARIO 110cc menjadi kelas bore up  ??
 Banyak yang bilang "nanti kalo saya  bore up makin boros ?? yah , iyalah Gan ! Mana ada motor bore up seirit motor dari dealer "
  Nih saya berbagi tips dengan anda. Jika anda mau bore up motor vario anda ada beberapa hal yang harus anda perhatikan sebagai berikut :
  1. Pakai piston jangan terlalu Berdiameter ukuran terlalu besar , pakailah piston yang berukuran 55,5 sampai 56 itu sudah bisa dibilang kelas bore up untuk kelas VARIO .
  2. Menyesuaikan bentuk KEM dengan ukuran piston yang anda gunakan .
  3. Mengatur ukuran booring'an minimal 1 ml .
  4. Mengatur timing CDI dengan penggunaan  mesin aja NGE-GAS.


NIH GAN SPEK MOTOR SAYA SEBAGAI BERIKUT :

  1. Ukuran Piston 55,5 pakai punya KARISMA
  2. KEM kawahara
  3. BLOGHEAD papras 1 ml
  4. Spuyer pakai ukuran 130 dan 50
  5. CDI vinno
  6. PER CVT pakai yang ukuran lebih keras yaitu ukuran 2000rpm
  7. Cover filter karburator copot Gan 
  8. Stelan klep Standar 10/15
  9. Knalpot pakai Racing CLD

 Buat contoh aja ya Gan , jangan di tiru .
Ya kalo ada yang mau niru ya ga masalah buat saya , toh saya kan cuma ngasih saran dan solusi buat anda yang ingin Motor varionya diBORE UP .


  Satu lagi nih tips buat anda semua , jika anda mau bore up motor kalian jangan asal di sembarang Bengkel Bore Up. Bisa merugikan anda jika hasilnya tidak memuaskan anda sendiri dan juga Kantong anda ..


Nih foto motor saya GAN 

Sedot Gannnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.....................

Jumat, 10 Januari 2014

Bore-up Harian Motor Vega Lama / Vega New

Bore-up Harian Motor Vega Lama / Vega New
Banyaknya pertanyaan dari teman pengendara motor vega disekitar lingkungan bikin aku tergerak. Berdasrkan ilmu yang pernah dicoba padamotorku sendiri, bore-up motor vega harian gag perlu biaya mahal.
1.Dengan sedikit meng oversize piston / seher menggunakan merek tetangga motor kawasaki kaze r std, udah mampu mendongkrak cc motor vega menjadi 115cc, tanpa perlu mem boring ulang / overboring blok. Hanya pada blok.motor Vega new harus memapas pantat blok 2mm supaya kompresi pada mesin tidak low kompresi, sedangkn pada motor vega lama justru menambahkan paking blok 2 lembar agar si seher tidak menyentuh klep.
2.Dengan sedikit memapas noken as (camshaft) sesuai setiingan mesin. Fungsi noken as sendiri adalah mengatur waktu buka tutup klep.Menambah daya motor vega new (ukuran papasan, durasi, lebar pinngang noken as tergantung spek mesin anda) untuk. motor vega lama disarankan menggunakan noke as motor jupiter z / motor vega new untuk dipapas, karena memiliki lebih banyak lubang pelumasan.
3.Dengan sedikit membuang kulit jeruk (permukaan kasar) pada intake dan exhaust di blok dan intake manifold, dengan maksud memperlancar asupan dn pengeluaran bensin ke blok.
4.Penggunaan cdi std pada motor vega lama, karena diantara jenis motor vega pengapian motor vega lama yang paling sempurna, untuk motor vega new dpat mengaplikasi cdi motor jupiter lama (CDI part code 5LL-00) karena cdi ini belum limiter.untuk koil gunakan STD pabrikan.
5.Penggantian karbu, kunci utama dalam pengabutan bahan bakar, untuk motor vega lama dan motor vega new menggunakan karbu motor shogun 125, karena memiliki lubang venturi yang agak lebih lebar sedikit ketimbang karbumotor motor vega new. Dan memiliki power jet yang mampu membantu mendongkrak mesin di putaran atas.
6.Kampas kopling. Untuk pilihan yang ini, jika anda menggunakan kampas ukuran std lebih baik menggunakan kampas kopling motor FIZ-R karena memiliki tapak kampas yang lebih lebar sehingga mampu mendongkrak engine pada waktu oper gigi (putaran atas) dan memperlembut operan gigi. Kalau anda berani mencoba silahkan papas rumah kopling dan dudukan kampas kopling anda menggunakan kampas motor suzuki FR. Mantap dipkai karena kampas yang besar dan sangat mendongkrak mesin di putaran atas.
7. Per kopling. Mengaplikasi merek saudara kandung motor RX-king karena ukuran ulir yang lebih panjang ketimbang ukuran std sehingga mampu membantu anda mempercepat pergerakan buka tutup kampas kopling.
Untuk perubahan seperti ini aku udah mencobanya mas bro, aman, dan tetap safety serta pemakaian bahan bakar yang tidak terlalu jauh berbeda ketimbang spek std. yah ini jawaban mas bro.